Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

All About IVA Test

IVA singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam Asetat, yaitu suatu metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim menggunakan lidi wotten yang telah dicelupkan kedalam asam asetat/asam cuka 3-5% dengan mata telanjang. Daerah yang tidak normal akan berubah menjadi putih (acetowhite) dengan batas yang tegas, dan mengindikasikan bahwa serviks mungkin memiliki lesi prakanker. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. (Intan Kumalasari, 2012 : hal 96)
Kriteria pemeriksaan IVA atau hasil pemeriksaan IVA dikelompokkan sebagai berikut :
a. IVA negatif = menunjukkan leher rahim       normal.
b. IVA radang = serviks dengan radang (            servisitis), atau kelainan jinak lainnya            (polip serviks).
c. IVA positif = ditemukan bercak putih. 
    Kelompok ini yang menjadi sasaran                temuan skrinning kanker serviks dengan     metode IVA karena temuan ini mengarah     pada diagnosis serviks – pra kanker              (displasia ringan-sedang-berat atau                 kanker in situ)
d. IVA-kanker serviks = pada tahap ini pun ,    untuk upaya penurunan temuan stadium   kanker serviks, masih akan bermanfaat      bagi penurunan kematian akibat kanker    serviks bila ditemukan masih pada      stadium invasif dini ( stadium IB dan IIA) . 

Pemeriksaan IVA dianjurkan untuk fasilitas dengan sumber daya yang rendah bila dibandingkan dengan jenis skrinning yang lain, karena :
a. Mudah dilakukan, aman, dan tidak mahal
b. Akurasinya sama dengan tes tes yang             lain
c. Dapat dipelajari dan dilakukan oleh               hampir semua tenaga kesehatan yang            sudah terlatih
d. Dapat dilakukan disemua jenjang    pelayanan kesehatan (rumahsakit,          puskesmas, pustu, polindes, dan klinik            dokter spesialis, dokter umum dan bidan)
e. Langsung ada hasilnya sehingga dapat s    segera dilakukan pengobatan dengan  krioterapi yaitu dengan pembekuan              serviks berupa penerapan pendinginan    secara terus menerus selama 3 menit    untuk membekukan (freeze) dan diikuti  dengan pencairan selama 5 menit,            kemudian diikuti dengan pembekuan lagi s   selama 3 menit dengan menggunakan CO2 atSpekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien secara tertutup , lalu dibuka untuk melihat leher rahim.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar